MAKASSAR, iNews.id – Bagi sebagian besar perokok, secangkir kopi di pagi hari belum lengkap tanpa sebatang rokok. Kombinasi ini dianggap sebagai “ritual” yang menenangkan pikiran dan membangkitkan semangat.
Namun, di balik kenikmatan sementara itu, para ahli kesehatan mengingatkan adanya dampak buruk yang serius bagi tubuh.
Kopi dan rokok adalah dua zat stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat. Ketika dikonsumsi bersamaan, keduanya bisa menciptakan efek ganda yang memengaruhi jantung, paru-paru, hingga sistem pencernaan.
Efek Jangka Pendek: Rasa Fokus dan Tenang
Secara psikologis, kombinasi kopi dan rokok bisa memberikan efek relaksasi sementara. Kafein dalam kopi meningkatkan kewaspadaan, sedangkan nikotin memberikan rasa nyaman dan euforia ringan. Tak heran jika banyak pekerja, pelajar, hingga sopir angkutan menjadikan keduanya sebagai “teman kerja”.
Namun, efek ini tidak bertahan lama. Setelah beberapa jam, tubuh akan mengalami penurunan energi dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsinya kembali. Ketergantungan pun terbentuk secara perlahan.
Efek Jangka Panjang: Bahaya Kesehatan yang Mengintai
Studi dari World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa kombinasi nikotin dan kafein dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah. Selain itu, keduanya dapat meningkatkan kadar asam lambung, menyebabkan gangguan pencernaan, bahkan memicu penyakit maag kronis.
Tak hanya itu, zat karsinogenik dalam rokok juga memperburuk kondisi tubuh yang sudah terpapar kafein tinggi. Kombinasi ini memperbesar risiko terkena kanker paru, jantung koroner, serta stroke.
Tren Sosial yang Mengakar
Fenomena ngopi sambil merokok bukan hanya soal kebiasaan pribadi, tetapi sudah menjadi bagian dari budaya sosial di banyak daerah di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan. Warung kopi menjadi tempat berkumpul, berdiskusi, hingga bekerja, diiringi kepulan asap rokok.
“Kalau ngopi tanpa rokok rasanya hambar,” ujar Jamal (36), seorang buruh bangunan yang setiap pagi menyempatkan diri nongkrong di warkop pinggir jalan. “Memang tahu nggak sehat, tapi susah kalau sudah terbiasa.”
Upaya Edukasi dan Pencegahan
Pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan terus mengkampanyekan bahaya merokok dan dampaknya jika dikombinasikan dengan kafein. Edukasi dilakukan melalui media sosial, fasilitas kesehatan, dan penyuluhan langsung di masyarakat.
“Perlu pendekatan yang humanis. Tidak bisa sekadar larangan, tetapi juga memberikan alternatif gaya hidup sehat,” kata Nuraini, aktivis kesehatan dari Komunitas Tanpa Asap di Makassar.
Kesimpulan
Meski memberikan kenikmatan sesaat, perpaduan rokok dan kopi menyimpan risiko serius bagi kesehatan jangka panjang. Mengurangi konsumsi, mengganti dengan gaya hidup sehat, dan meningkatkan kesadaran akan dampaknya adalah langkah awal untuk masa depan yang lebih baik.
Editor : Abdul Kadir
Artikel Terkait