SUNGGUMINASA, iNewsGowa.id - Belum lama ini Kelompok Cipayung Plus menggelar Gerakan Penegakan Demokrasi yang mengangkat tema “Netralitas ASN” di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel, Jum’at (08/11/2024).
Gerakan yang dirangkaikan dengan Longmarch itu, nampak berjalan dengan tertib dan dikawal oleh Patwal dari Polres Gowa, serta telah dilakukan rekayasa Lalulintas oleh pihak Kepolisian, jadi lalu lalang pengendara tidak terlalu terganggu, warga yang menyaksikan longmarchpun kelihatan cukup antusias dan ikut bersorak.
Namun dalam gerakan tersebut tidak lepas dari kritik segelintir orang di Platfrom Sosial Media, bahkan menggiring opini ke arah politis.
Hal itu diungkapkan Hidayat, selaku Jenderal Lapangan (Jendlap). Dalam gerakan tersebut, ia menilai bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah, akan tetapi memberi kritik yang membangun itu lebih baik ucapnya.
Diketahui sebelumnya, bahwa Kelompok Cipayung menggelar Gerakan Demokrasi tersebut dihadiri ribuan pemuda dan mahasiswa dari berbagai organisasi dan kampus dengan membawa isu “Netralisasi Instrumen Negara” tertulis pada spanduk yang mereka bawa selama longmarch.
“Kami cuma ingatkan bahwa pada Pilkada serentak di 2024 ini, demi menjaga demokrasi yang sehat, instrumen negara termasuk ASN harus memegang prinsip netralitas, supaya tidak ada penyelewengan kekuasaan, tidak ada intervensi jabatan, sehingga kepercayaan masyarakat tetap terjaga," tutur hidayat.
"Kami tetap menghargai pendapat siapapun dan pihak manapun, namun yang pasti kami tidak tinggal diam jikalau masih ada instrumen negara yang tidak menjalankan amanat demokrasi dan konstitusi, aksi ber jilid-jilid pun kami sanggup," tegasnya.
Editor : Revin