get app
inews
Aa Text
Read Next : Kajari Takalar Tenriawaru Raih Penghargaan Best Leader Indonesia Awards 2025

Tari Kecak, Tarian Bali yang Unik Penuh Mistis

Sabtu, 01 Februari 2025 | 23:39 WIB
header img
Suasana Pementasan Tari Kecak di Pantai Melasti, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. (Foto. Asward Taufiq/iNewsGowa.id).

BADUNG, iNewsGowa.id - Tari Kecak adalah jenis tarian Bali yang unik karena penampilannya hanya diiringi oleh paduan suara dengan bunyi cak cak cak dari sejumlah penari pria. 

Tari Kecak terinspirasi dari tari sakral ‘Sanghyang’ yang menampilkan komunikasi spiritual masyarakat dengan Dewa atau leluhur. Pada tahun 1930an, mulailah disisipkan epos Ramayana dan terbentuklah Tari Kecak.

Salah satunya adalah kisah Titi Situbanda yang menceritakan sang Hanoman di Goa Kiskenda sedang bercanda ria dengan pasukan Kera/Wanara. Tiba-tiba datanglah Rama dan Adiknya sang Laksmana. Disana lah sang Rama meminta bantuan dengan Hanoman yang memiliki kesaktian luar biasa untuk membebaskan Dewi Sita (Istri Rama) yang telah lama di culik oleh Rahwana (Raja Alengka). 

Sang Hanoman bersedia dan segera pergi ke kerajaan Alengka Pura. Sang Hanoman terbang melintasi lautan yang luas dan sampailah di taman Angsoka (Tempat Dewi Sita dikurung). Sang Hanoman mendekati Dewi Sita dan memperlihatkan cincin pernikahan. 

Sang Dewi Sita sangat senang dan memberikan sebuah bunga sebagai rasa cintanya pada Rama. Sebelum pergi, Hanoman merusak taman Angsoka tersebut. Para raksasa marah mengetahuinya, mereka bertarung dan membakar Anoman. 

Beruntungnya, Hanoman menang dan bisa segera kembali menemui Sang Rama untuk memberikan bunga tersebut dan menceritakan keadaan Dewi Sita. Sang Rama dan Anoman beserta pasukan menyusun rencana untuk membebaskan Dewi Sita.

Saat dihadapkan oleh lautan yang luas, Sang Hanoman dan pasukan kera membangun jembatan dari batu-batu besar yang dapat mengapung. 

Jembatan ini dalam sejarah bernama "Titi Situbanda". Dengan jembatan besar ini, mereka dapat melintasi lautan dan tiba di Alengka Pura. Disanalah terjadi pertarungan sengit antara pasukan Rama dengan Rahwana. Akhirnya, Sang Rama menang dan dapat membebaskan Dewi Sita.

Penasaran dengan kisah tersebut, Reporter iNewsGowa.id yang melakukan peliputan pegelaran Tari Kecak di Pantai Melasti, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali tersebut menemui salah satu Pecalang (Penjaga tempat wisata) bernama I Putu Suwardana. Dia mengakui keunikan Tari Kecak yaitu miliki kesan spiritual.

“Suara cak cak cak itu sangat mistis, ada yang menyebut memanggil roh, biasanya penari itu ada yang kesurupan,” ujar I Putu Suwardana saat ditanya Reporter iNewsGowa.id sebelum pertunjukan Tari Pecak, Jumat (31/1/2025). 

Tidak hanya itu, dia juga meminta kepada pengunjung agar mengikuti arahan-arahan yang disampaikan petugas sebelum menonton pertunjukan Tari Kecak.

“Iya mas, nanti sebelum pertunjukan ada beberapa arahan dari petugas, diikuti saja,” imbuhnya dengan Dialek kental khas Pulau Dewata, Bali.

Pantauan Reporter iNews.id di lokasi pertunjukan Tari Kecak, sejumlah wisatawan Mancanegara dan Domestik antusias mengambil tempat yang disediakan petugas untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.

“Saya penasaran dengan Tari Kecak ini, makanya saya mau saksikan langsung pertunjukannya, cukup menarik ya, banyak bule-bule ikut nonton,” ujar Ayong, wisatawan asal Jawa Timur ditemui Reporter iNewsGowa.id, usai menonton pertunjukan Tari Kecak.

Diketahui, Tari Kecak, sebuah tarian tradisional adal Bali yang memukau dengan gerakan unik dan aura mistisnya, Tarian tersebut telah menjadi ikon budaya Indonesia yang mendunia.

Editor : Abdul

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut