KPJ Gowa Menyahut: Musisi Jalanan Bukan Premanisme, Kami Punya Hak untuk Dilindungi

SUNGGUMINASA, iNews.id - Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel menyahut pandangan tentang perbedaan Pengamen Jalanan dan Premanisme, Senin (19/5/2025).
Ketua Umum KPJ Gowa, Revin Pataroi Rahman mengatakan, pengamen jalanan adalah orang yang bernyanyi atau bermain musik di jalan-jalan maupun di warung-warung untuk menghibur masyarakat demi mendapatkan donasi. Pengamen jalanan biasanya melakukan kegiatan ini sebagai bentuk ekspresi seni dan untuk mendapatkan penghasilan demi sesuap nasi dan orang-orang yang dicintainya.
Sedangkan Premanisme di sisi lain, adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan kekerasan, intimidasi, atau ancaman untuk mencapai tujuan atau mendapatkan keuntungan. Premanisme seringkali terkait dengan kegiatan kriminal dan dapat menimbulkan ketakutan dan gangguan bagi masyarakat.
"Jadi, pengamen jalanan merupakan seniman, tidak bisa disebut premanisme jika mereka melakukan kegiatan dengan cara yang damai dan tidak menggunakan kekerasan atau intimidasi. Namun, jika pengamen jalanan melakukan tindakan yang kasar atau mengancam, maka itu bisa disebut perlakuan premanisme. Seniman merupakan profesi individu yang memiliki kemampuan kreatif dan ekspresif yang dituangkan lewat berbagai cara dalam bidang kesenian itu sendiri," sahut Revin.
Revin menambahkan, Pemerintah di setiap daerah memiliki tanggungjawab dan peran penting dalam pemberdayaan, dan membantu meningkatkan kualitas hidup para pengamen jalanan.
"Pemerintah daerah khususnya kabupaten gowa, memiliki tanggungjawab dan peran penting terhadap mereka (Pengamen Jalanan), berharap bisa diberdayakan demi membantu meningkatkan kualitas hidup mereka," harapnya.
Terakhir, Revin menitip pesan terhadap pemerintah, dengan hadirnya KPJ Gowa yang mewadahi para seniman jalanan ini, pemerintah daerah kabupaten gowa dapat memberi perhatian, dukungan, dan memberi kebijakan yang mendukung mereka (Seniman Jalanan).
"Tak ada satupun manusia yang ingin menggantungkan kehidupan mereka di jalanan. Mereka (Seniman Jalanan) butuh perhatian dan lindungan. Berharap kepada pemerintah kabupaten gowa, dengan adanya penyediaan fasilitas dan sarana bisa sangat membantu mereka untuk lebih berkreasi dan berkembang. Pekerjaan kami halal, sambut, lindungi, dan pandanglah kami sebagai manusia," pesannya.
Editor : Revin