TAKALAR, iNews.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Takalar yang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Stakeholder akan berlangsung di Hotel Fourt Point di Makassar, Provinsi Sulsel, Kamis, 11 Juli 2024.
Rakor bersama tersebut digelar Bawaslu Takalar dan juga hanya mengundang segelintir dari LSM, OKP, dan Media.
Diketahui, dalam undangan yang beredar, Bawaslu juga mengundang KPU, Kepala SKPD, Kepala OPD, Kejaksaan, Polres, Polsek, Kodim, Koramil, partai-partai politik, dan Lurah/Kepala desa se-Takalar.
Sementara dari Organisasi Masyarakat (Ormas) dari LSM dan OKP yang diundang adalah NU, Muhammadiyah, KORPRI, HMI, KAHMI, Kohati, PMII, IMM, GMNI, KAHMI, KNPI, Ansor, Gerakan Pemuda Marhaen, Lembaga Pemerhati Demokrasi, Penggiat Demokrasi, Komunitas Digital, Duta Pengawas, Citra Madani Institut, Penggiat Demokrasi , Forum Awas, Forum Awas Pelajar, Perwakilan Pemilih Pemula, PWI Takalar dan Tokoh Masyarakat.
Sementara media yang diundang adalah Rakyatsulsel, Lambusi, Sulselberita, Radio Harmoni, dan Berita Kota Makassar.
Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) dan Dewan Pembina HIPMI Kabupaten Takalar, Muhammad Sukri menyayangkan sikap Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Takalar hal tersebut.
Sukri menegaskan bahwa Bawaslu Takalar seolah memperlihatkan sikap tebang pilih dan menganaktirikan beberapa Media dan organisasi masyarakat di Takalar.
"Saya ini adalah ketua Askonas dan juga Dewan Pembina HIPMI Takalar, menyayangkan sikap tebang pilih bawaslu takalar yang hanya mengundang beberapa stakeholder," kata Sukri, Rabu (10/7/2024).
"jika Bawaslu mengundang organisasi, seharusnya mengundang semuanya, tidak boleh pilih kasih karna akan dilakukan tandatangan pilkada atau pemilu damai yaitu bersih dan berintegritas," tambah Sukri.
Lebih lanjut Sukri membahas subtansi kegiatan dan hubungan pentingnya mengundang semua Stakeholder yang ada.
"Kalau Bawaslu mau bahas soal integritas ASN dan Pejabat, seharusnya media dan ormas saja yang diperbanyak diundang," tuturnya.
"Karena ASN dan pejabat itu sebetulnya sudah paham soal materi tersebut, apalagi kegiatan ini selalu berulang-ulang disetiap penyelenggaraan hanya tema yang berganti saja," sambung Sukri.
Sementara Ketua Bawaslu Takalar saat dikonfirmasi Media, Nelly tidak membahas lebih dalam terkait adanya tebang pilih dalam kegiatan Rakor Pemilu 2024 tersebut, ia hanya mengatakan peserta terbatas dan tujuan kegiatan ini adalah koordinasi.
"Peserta terbatas. Koordinasi lintas Stakeholder," kata Nelly, lewat pesan singkat, Rabu (10/7/2024).
Nelly juga menyampaikan stakeholder yang akan hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah antara lain.
"Narsum :1. Bupati, 2. dandim, 3. polres, 4. kajari. Undangan: 1. camat, 2. kades, 3. stakeholder," tambah Nelly.
Nelly menambahkan bahwa nantinya di kegiatan itu akan ada penandatanganan bersama semua stakeholder terkait pemilu bersih dan berintegritas.
Editor : Revin
Artikel Terkait