TAKALAR. iNews.id - Puluhan tahun keberadaan jalan rusak parah di Desa Mangindara, Kecamatan Galesong Utata, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulsel, tak kunjung dapat perhatian dari pemerintah setempat, Kamis (25/7/2024).
Warga Desa sendiri, mengaku diresahkan dan mengeluh terkait jalan rusak tersebut, yang keberadaanya sudah puluhan tahun tak kunjung dapat perhatian untuk diperbaiki dan Pemerintah Daerah (Pemda) Takakar terkesan seakan-akan tidak peduli selama ini.
Apalagi menurut warga, jalan yang sudak parah ini merupakan jalan penghubung utama antar dusun di Desa. Dimana jalan ini tiap hari dilalui oleh warga dan anak sekolah, bahkan nelayan yang akan ke pantai.
Dari hasil pantauan, memang terlihat medan permukaan jalan cukup bergelombang membentuk lubang seperti kubangan. Lebih parahnya lagi saat musim hujan, air akan terkumpul dalam lubang kubangan tersebut.
"Sudah lama sekali rusak pak, kira-kira sudah sepuluh tahun," kata salah satu warga, Daeng Tutu (62), Rabu (24/7/2024).
Sementara warga lain yaitu Ardiansyah juga ikut menyesalkan jalan di daerahnya tak kunjung diperbaiki seolah-olah dianak tirikan selama bertahun-tahun.
"Tiap hari kita melintas di jalan rusak ini pak, Na rusaki motor ka ini jalan," tambah Ardiansyah.
"Tersiksa kita kasian tiap hari lewat di sini. Tapi maumi diapa, ini tommi jalan terdekat antar anakku ke sekolah," katanya lagi.
Kepala Desa Mangindara, Syarifudin Mangka, menambahkan bahwa selama ini pemerintah desa telah melakukan banyak upaya agar jalan rusak ini bisa segera diperbaiki, hanya saja jika menggunakan dana desa tidak bisa.
"Telah berulang kali diusulkan di musrenbang kabupaten dan itu kami lakukan tiap tahun, hanya saja belum ada perhatian dari pemerintah Kabupaten. olehnya itu kami pemerintah berharap secepatnya jalan ini diperbaiki demi kelancaran transportasi warga," kata haji Mangka, sapannya.
Haji Mangka juga mengungkapkan jalan di desanya itu sebetulnya sempat dikerja namun tiba-tiba berhenti di tengah proses dan tidak diketahui apa penyebabnya.
"Pada tahun 2021 sempat dikerja, sepanjang 270 meter. Saat itu sudah dibangun talud dan sudah dilakukan pengecoran dasar. Namun, tiba-tiba berhenti tanpa kami tau alasannya," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Takalar, Budiarosal Saleh saat dikonfirmasi mengatakan akan segera menurunkan timnya untuk mengecek lalu mengusulkannya untuk diperbaiki.
"Nanti di tinjau oleh tim bina marga dan coba diusulkan dan dicarikan sumber pendanaan baik dari APBD kabupaten, provinsi, atau pusat," ujar Budi.
Editor : Revin
Artikel Terkait