MAKASSAR, iNews.id - Bentrokan dua kelompok warga di Kecamatan Manggala, Kota Makassar kembali pecah, Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 01.31 dini hari.
Bentrokan tersebut antara warga Kompleks Perjuangan (Kodam Lama) Ujung Bori dengan warga Perumahan Pattunuang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
“Perang lagi, adakah anggota (Petugas Kepolisian-red) yang bisa meluncur, Kompleks Kodam lama jalan Ujung Bori,” tulis anggota WAG Info Kejadian Makassar dalam keterangan video yang di unggah grup tersebut. (22/4).
Informasi yang berhasil dihimpun Reporter iNews.id, kondisi saat ini di lokasi perang antara dua kelompok warga tersebut berangsur kondusif.
Petugas Kepolisian dari Polsek Manggala dan Jatanras Polrestabes Makassar sudah berada dilokasi kejadian untuk mengamankan dua kelompok yang bertikai.
“Info dari teman aman mi om ada Kapolsek sama Resmob ke sana,” kata salah satu penghuni grup WA Info Kejadian Makassar.
Mulanya, bentrokan antar dua kelompok warga itu diduga karena pembangunan pos ronda. Saat itu warga Kompleks Perjuangan (Kodam Lama) Ujung Bori menegur warga Perumahan Pattunuang yang hendak membangun pos ronda di wilayah Kompleksnya (Kodam Lama).
Pembangunan itu langsung mendapat teguran dari warga Kompleks Perjuangan. Namun teguran tersebut justru berujung kesalahpahaman antara kedua kelompok.
“Yang membangun pos itu tersinggung kemudian mengejar warga, mengejar warga Komplek Perjuangan (Kodam Lama) yang menegurnya, menggunakan parang maupun dengan busur seperti itu," kata Kapolsek Manggala Kompol Samuel kepada wartawan usai membubarkan bentrokan pertama sore tadi, Selasa (21/4/2025).
Warga yang dikejar tersebut panik kemudian memukul tiang listrik sebagai tanda bahaya. Warga lain pun keluar rumah dan berkumpul untuk menghadapi kelompok yang dianggap menyerang.
"Menyerang ke orang itu tadi sehingga warga yang datang tadi membangun pos itu keluar lewat pintu pagar yang ada di belakang perbatasan mereka," ujarnya.
Semuel mengungkapkan kabar soal penyerangan itu pun menyebar ke warga di Perumahan Pattunuang. Tak lama kemudian, warga dari dua wilayah itu terlibat saling serang menggunakan busur, batu, hingga senapan petasan,” tutupnya.
Editor : Asward
Artikel Terkait