MAKASSAR, iNews.id - Apakah bersekutu dengan belanda di zaman penjajahan merupakan sebuah pengkhianatan ?
Pada zaman penjajahan, tidak sedikit orang dari berbagai suku, kelompok, maupun kerajaan pada masa itu yang memilih untuk bersekutu dengan Kolonial Belanda (Penjajah), sementara yang lainnya memilih untuk melawan.
Pandangan tentang hal itu dapat berbeda-beda, tergantung pada Konteks Sejarah dan Perspektif Individu.
Penilaian beberapa orang mungkin melihat bahwa, bersekutu dengan Belanda sebagai bentuk kerja sama dan kompromi untuk mencapai tujuan tertentu, seperti memperoleh kekuasaan atau keuntungan ekonomi. Namun, banyak juga yang melihatnya sebagai pengkhianatan terhadap bangsa, karena Belanda adalah penjajah yang telah menjajah Indonesia selama berabad-abad.
Dalam konteks sejarah Indonesia, terdapat beberapa contoh kerja sama antara kelompok-kelompok, dan kerajaan tertentu dengan Kolonial Belanda, seperti:
Kerja sama dengan raja-raja lokal: Beberapa raja-raja lokal memilih untuk bekerja sama dengan Belanda untuk memperoleh kekuasaan dan keuntungan.
Kerja sama dengan kelompok-kelompok aristokrat: Beberapa kelompok aristokrat memilih untuk bekerja sama dengan Belanda untuk memperoleh kekuasaan dan status.
Mengapa Arung Palakka!
Penelusuran Sejarah yang dikutip dari berbagai informasi, Arung Palakka adalah seorang pahlawan yang berasal dari Sulawesi Selatan suku bugis yang memimpin pasukannya yaitu Kerajaan Bone dalam perang melawan Kerajaan Gowa suku Makassar yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin pada abad ke-17.
Perang antara Arung Palakka dan Sultan Hasanuddin yang juga Pahlawan Nasional terjadi karena perbedaan kepentingan dan kekuasaan. Arung Palakka diketahui bersekutu dengan (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) VOC Belanda untuk melawan Kerajaan Gowa.
Pandangan tentang Arung Palakka sebagai pengkhianat atau pahlawan dapat berbeda-beda tergantung pada Perspektif Individu Konteks Sejarah.
Beberapa orang melihat bahwa Arung Palakka adalah seorang pahlawan yang berjuang untuk kepentingan suku Bugis dan membantu mengakhiri kekuasaan Kerajaan Gowa.
Namun, ada juga yang melihat bahwa Arung Palakka adalah seorang pengkhianat karena bersekutu dengan Belanda yang nota benenya adalah penjajah untuk melawan Kerajaan Gowa. Perlu diingat bahwa sejarah adalah kompleks dan memiliki banyak nuansa.
Dalam menilai tindakan Arung Palakka, perlu dipertimbangkan:
1. Konteks Sejarah: Apa yang terjadi pada saat itu, dan apa yang menjadi motivasi bagi Arung Palakka
2. Motivasi: Apa yang menjadi motivasi bagi Arung Palakka untuk bersekutu dengan Belanda
3. Dampak: Apa dampak dari tindakan Arung Palakka bagi bangsa dan negara Indonesia
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, kita dapat memahami kompleksitas sejarah dan membuat penilaian yang lebih akurat.
Editor : Revin
Artikel Terkait