SMA Negeri 25 Makassar "Sekolah Gaib", Gedung Tak Nampak dan Guru Masih Bayangan!

Muh Yusuf Yahya
Kabid SMA Disdik Sulsel Menanggapi: SMA Negeri 25 Makassar "Sekolah Hantu", Gedung Tak Nampak, Guru Masih Gaib. Foto iNews.id / Yusuf

MAKASSA, iNews.id - Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) resmi menambah satu sekolah baru di tahun ajaran 2025: SMA Negeri 25 Makassar. Namun, alih-alih disambut antusias, kemunculan sekolah ini justru mengundang tanya dan kecemasan publik. Bukan karena prestasi, melainkan karena lokasinya tidak jelas, gedungnya belum ada, dan gurunya pun masih misterius, Jum'at (18/7/2025).

Penambahan SMA ini diyakini sebagai respons atas ledakan jumlah pendaftar SPMB 2025 di wilayah padat penduduk, terutama di Makassar, yang menyebabkan banyak lulusan SMP Negeri tidak tertampung di sekolah-sekolah SMA favorit. Namun anehnya, SMA 25 yang seharusnya menjadi solusi, justru hadir bak "Sekolah Hantu", ada namanya, tapi tak jelas rimbanya.

Kabar keberadaannya awalnya hanya beredar dari mulut ke mulut warga. Belakangan, keresahan para orang tua mulai muncul. Bagaimana mungkin anak mereka akan ditampung di sekolah yang bahkan belum punya bangunan?.

"Sekarang anak saya sementara dititipkan di sekolah lain karena ada info soal SMA 25. Saya takut beli seragam dan perlengkapan, takut-takut disuruh pindah ke sekolah yang bahkan belum ada wujudnya," ujar salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya.

Hal serupa diungkapkan oleh orang tua lain yang anaknya termasuk dalam daftar siswa yang dikabarkan akan masuk ke SMA 25 Makassar. Mereka mempertanyakan kejelasan gedung, ruang belajar, dan pengajar yang akan menangani anak-anak mereka.

"Kami masih menunggu kabar. Katanya akan ditampung di SMA 25, tapi siapa gurunya, belajarnya di mana, tidak tahu juga," tuturnya.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kabid Pendidikan SMA Disdik Sulsel, Nur Kusuma, angkat bicara melalui pesan WhatsApp kepada iNews.id. Ia mengonfirmasi bahwa SMA Negeri 25 memang akan beroperasi di tahun ajaran ini, namun belum memiliki sarana fisik.

"Gedungnya akan dibangun tahun ini. Untuk sementara, proses belajar mengajar dilakukan secara daring (online)," jelasnya.

Nur Kusuma juga menambahkan bahwa Disdik Sulsel akan menerapkan program pembelajaran digital berbasis aplikasi dalam format Smart School, yang diklaim sebagai solusi pembelajaran modern.

Namun di lapangan, belum semua pihak percaya bahwa sistem ini akan berjalan lancar, terutama mengingat jumlah siswa yang akan ditampung mencapai ratusan orang, banyak di antaranya merupakan siswa yang tersingkir dari SMA negeri lainnya.

Kehadiran SMA 25 Sekolah Gaib ini juga menyeret polemik yang lebih besar. Di kawasan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), konflik antara warga dan pihak SMA Negeri 21 Makassar memuncak akibat dugaan kecurangan penerimaan siswa baru. Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat BTP sempat melakukan aksi demonstrasi yang memanas. Bahkan, aksi protes itu berujung pada penyegelan sekolah dengan alat las listrik, menuntut transparansi dan keadilan dalam proses seleksi.

Diduga kuat, polemik tersebut mendorong percepatan pembentukan SMA Negeri 25 Makassar sebagai “Penampung Darurat”. Namun, keputusan itu justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan: Apakah SMA Negeri 25 benar-benar solusi, atau hanya proyek tambal sulam tanpa fondasi?



Editor : Revin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network