Aspal jadi Ruang Dialog, Bupati Gowa dan Mahasiswa Duduk Bersama

Akbar
suasana humanis Bupati Gowa bersama mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Gowa duduk bersama menyantap bakso. Foto : iNewsGowa.id/Akbar.

SUNGGUMINASA, iNews.id - Aksi ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Gowa Menggugat di depan Kantor DPRD dan Kantor Bupati Gowa, Jalan Masjid Raya Syech Yusuf, Rabu (3/9/2025), berakhir dengan suasana penuh keakraban.

Massa yang datang dari berbagai organisasi mahasiswa itu menyuarakan tuntutan nasional hingga lokal. Di antaranya reformasi Polri, pencopotan Kapolri, pengesahan RUU Perampasan Aset, pencabutan Inpres No. 1 Tahun 2025, penegakan supremasi hukum dan HAM, serta evaluasi SOP penanganan aksi massa.

Sementara di tingkat lokal, mahasiswa menolak kenaikan pajak, mendesak evaluasi pertambangan, meminta transparansi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tambang legal, hingga pemberantasan tambang ilegal.

Di tengah teriknya siang dan panasnya orasi, suasana berubah cair saat Bupati Gowa, Husniah Talenrang, turun langsung menemui mahasiswa. Ia mengajak para demonstran duduk di atas aspal depan Kantor Bupati sambil makan bakso bersama.


Bupati Gowa Husniah Talenrang duduk diaspal menemui para Demonstran. Foto: iNewsGowa.id/Akbar.

“Anak-anak ini sudah berorasi dari batas kota, jalan kaki, dan sampai sini sudah jam makan siang. Jadi sebagai seorang ibu, saya ingin mengajak anak-anak saya makan,” tutur Husniah.

Dia menegaskan pemerintah daerah tetap membuka ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi. 

“Sama-sama duduk di aspal ini, mereka bebas menyampaikan pendapatnya. Saya selaku pemerintah daerah sangat suport dan bangga, karena aksi ini berjalan damai tanpa anarkis,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya menjaga kondusifitas daerah meski tetap kritis terhadap persoalan nasional. 

“Kita cukup berbelasungkawa dengan kejadian nasional, tapi ke depan kita harus menjaga anak-anak kita agar tetap sehat dalam berdemokrasi,” tambahnya.

Momen duduk bersama di atas aspal ini menjadi simbol ruang dialog yang setara antara pemerintah dan mahasiswa. Aksi yang awalnya penuh teriakan tuntutan berakhir dengan canda, tawa, dan semangkuk bakso hangat di tepi jalan.

Editor : Abdul Kadir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network