MAKASSAR, iNews.id - Musik telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi, Musik Digital tidak hanya menjadi tren, tetapi juga membuka peluang baru dan tantangan yang mendalam. Oleh karena itu, workshop ini hadir sebagai forum untuk menjelajahi keindahan musik digital, mengupas hak cipta musisi, dan mendalami seni engineering musik.
Sebagai musisi dan pecinta musik, di sadar betapa pentingnya memahami dinamika musik dalam era digital. Melalui workshop ini, peserta akan bersama-sama mengeksplorasi tren terkini, meresapi berbagai genre musik digital, dan memahami hak serta kewajiban sebagai pencipta dan pengolah karya seni.
Lembaga Makassar Musician Community 90s diakhir tahun 2023 menggelar satu Program edukasi yang telah tertuang didalam Program Kerja Tahunan LMMC90s yakni MMC Cara’de, Program ini masuk dalam Rencana Kerja Lembaga dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas seluruh Member dan Masyatakat umunya lainnya tentang berbagai issue trend terkini.
Kali ini program difokuskan kepada para pemerhati, penggiiat dan pelaku Seni di Kota Makassar,. bertempat di Saung Bambu Monggo Daeng, Jalan Rappocini, Makassar, Provinsi Sulsel.
Dalam sambutannya Ketua LMMC90s, Noval Dtajang yang didampingi oleh Sekretaris Umum irwan, Bendahara Umum Maman dan kepala Bidang SDM LMMC Ansar, serta Ketua Panitia Iwan Sardeko, menyampaikan kepada para peserta bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat khusunya para Member LMMC90s.
"Berharap seluruh peserta mendapatkan pemahaman tentang bagaimana mengelola karya dengan baik hingga mampu menembus Industri Musik, Manajemen Artis, mengetahui hak hak dan kewajiban seseorang serta pemahaman aspek aspek hukum didalam melindungi karya karya sesorang di era digital ini," ucap Noval, Senin (25/12/2023).
Dengan hadirnya para narsumber yang terdiri Praktisi dan Akademisi yang memiliki kapasitas yang mumpuni dibidangnya masing masing, sebagai pembuka Acara Narsumber Alex ALXTRI salah satu parktisi dibawah manajemen Artis Nagaswara Jakarta,yang juga ketua PAPPRI DPC Bogor, menyampiakan pengalaman dan proses teknis untuk masuk menjadi bagian dari sebuah label Major.
Dilanjutkan oleh Gyant Hidayah Sekretaris Umum PAPPRI Sulsel, memaparkan materi terkait Brand personality, hingga bagaimana membuat karya yang baik yang mampu bernilai ekonomi buat para pelaku seni itu sndiri. materi selanjutnya dilanjutkan Ahmad SH, MH, praktisi sekaligus akademisi ini menyampaikan materinya dari sisi perlindungan hak cipta, serta kewajiban kewajiban seeseorang sehingga terhindar dari persoalan yang bersinggungan dengagn Hukum Hukum di Indomesia.
Kegiatan ini dilaksankan secara during, luring, Indor dan Outdoor, dan dipandu oleh Dodi Kurniawan LMMC 90s Praktisi Musik dan Akademisi yang angat interaktif dalam mengelola sajian pemateri hingga seluruh peserta berperan aktif dalam proses belajar kali ini.
Pemateri teraakhir Eddi Loejoe (Ketua SPMI Sulsel) mengantar para peserta yang terdiri dari member LMMC dan masyarakat umum di tempat terbuka (Oudoor).menyampaikan bagaimana memanfaatkan dan mengelola soung engireing dengan baik, materi yang cukup menarik para peserta serta pengunjung Kafe karena sesion ini di format oleh Panitia agar dilaksanakan ditempat terbuka (outdoor) sehingga masyarakat atau pengunjung kafe dapat ikut serta dalam sessi ini,. dan materi teknis langsung di aplikasikan dengan menggunakan beberapa peralatan pendukung. di halaman Kafe Monggi Daeng.
Turut hadir dalam undangan Sekretaris Umum PAPPRI DPC Kab, Bantaeng, Bapak Ismul Alam Basir, S.STP. MAP. hadir dan mengikuti Kegiatan workshop hingga usai.
“Semoga workshop ini tidak hanya memberikan inspirasi tetapi juga membuka pintu-pintu kreativitas baru bagi kita semua," ujar Ketua LMMC90s Noval DTajang saat menutup Kegiatan Workshop Harmoni DigitalMMC Cara’de.
Editor : Revin