MAKASSAR, iNews.id - Video jamaah Dakwah asal Pakistan diberi minum tuak (Ballo) oleh sejumlah orang di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan viral di media sosial (Medsos).
Dalam Video yang berdurasi 1 menit 36 detik tersebut, terlihat tiga orang warga menyuguhkan miras jenis Tuak (Ballo) kepada jamaah Pakistan yang sementara bersilaturahmi (Jaulah).
Menanggapi video kejadian tersebut, Bakri, salah satu jamaah dakwah yang ditemui di Masjid Jami Kerung-kerung Makassar (Markas Jamaah Dakwah) menyesalkan kejadian tersebut.
“Sangat disesalkan, tapi mungkin saja warga yang memberi minuman (Tuak) ke Jamaah Pakistan itu hanya iseng (Bercanda),” kata Bakri kepada iNews.id, Minggu (1/9/2024)
Kejadian itu kata Bakri merupakan ujian untuk teman-teman Jamaah yang berada di Kabupaten Pinrang agar lebih bersemangat menjumpai (Berdakwah) ke semua kalangan.
“Mungkin kejadian itu salah satu tarbiyah (Pelajaran) kepada Jamaah untuk terus berdakwah kepada orang-orang yang dijumpai,” ujarnya singkat sembari tertawa.
Bakri berharap, peristiwa tersebut tidak dijadikan masalah, dan sebaiknya sesama saudara muslim agar saling mendoakan.
“Tidak usah di permasalahkan, mari saling mendoakan, mereka semua saudara-saudara kita, insya Allah kita ambil hikmah dari kejadian itu, mari terus mengajak manusia untuk selalu taat kepada Allah,” cetusnya.
Berselang beberapa saat videonya tersebar, ketiga warga yang menyunguhkan miras kepada Jamaah Dakwah tersebut membuat video klarifikasi dan meminta maaf, video itu pun mengundang beragam komentar nitizen.
“Suruh keluar Dakwah 40 hari sebagai hukumanya,” tulis akun @Rudi Santoso dalam komentar video permohonan maaf tersebut.
Diketahui, Jamaah Dakwah yang berada di Sulawesi Selatan mempunyai dua Markas Besar (Tempat Musyawarah). Markas pertama di Masjid Jami’ Kerung-kerung dan Markas kedua berada di Jalan Hertasning Baru kota Makassar.
Dilansir dari Wikipedia, Jamaah Tabligh (Jamaah Dakwah) adalah gerakan Islam transnasional yang berfokus pada kebangkitan iman dan amal sholeh. Jamaah Tabligh memiliki ciri khas, yaitu konsep khuruj atau keluar untuk berdakwah
Editor : Abdul