Profil Kusuma Wardhani Legenda Panahan Trio Srikandi Meninggal, Prestasi Juara Olimpiade Jadi Film

Hikmatul Uyun
Profil Kusuma Wardhani legenda panahan Trio Srikandi meninggal. Foto: Kolase

MAKASSAR, iNewsGowa.id - Inilah profil lengkap Kusuma Wardhani, legenda panahan Indonesia, anggota Trio Srikandi meninggal dunia, Minggu (13/11/2024) pagi tadi. Deret prestasinya saat juara Olimpiade jadi inspirasi hingga kisahnya difilmkan.

Kusuma Wardhani meninggal pada usia 59 tahun. Ia tutup usia di kediamannya di Kompleks Perumahan Toddopuli 22, Panankkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sebelumnya, legenda atlet panahan Kusuma Wardhani ini sempat menjalani perawatan intensif di RS Hermina Makassar karena hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah.

Kabar meninggalnya Kusuma Wardhani diinfokan sendiri oleh anggota Trio Srikandi, Nurfitriyana.

"Saya mendapat kabar Kusuma Wardhani meninggal dari anaknya melalui telepon pada pukul 08.00 WIB. Infonya, Kak Kusuma meninggalnya subuh di rumahnya. Kayaknya sih bukan hanya menderita hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah saja tetapi ada penyakit lainnya," ucap Nurfitriyana."

Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya, diberikan tempat terbaik di sisi Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," lanjutnya.

Profil Kusuma Wardhani Legenda Panahan Trio Srikandi

Kusuma Wardhani diketahui lahir di Makassar pada 20 Februari 1964.

Kusuma bersama Lilies Handayani dan Nurfitriyana Saiman yang tergabung dalam Trio Srikandi sempat mencetak sejarah dengan meraih medali pertama bagi Indonesia pada ajang Olimpiade.  Mereka mendapatkan perak panahan beregu putri di Olimpiade Seoul 1988.

Trio Srikandi  mengalahkan tim panahan Amerika Serikat. Awalnya, ketiga atlet panahan Indonesia ini mendulang total 953 poin sama seperti Amerika Serikat. Karena poin sama, trio Srikandi ini kemudian diadu dengan AŞ dalam sesi tri-breaker.

Sembilan anak panah terakhir yang dilepaskan trio srikandi Indonesia mendulang 72 poin. Dari sinilah, melahirkan legenda 9 anak panah.

Tak mudah bagi Kusuma, Lilis dan Nurfitriyana menggapai kejayaan tersebut setelah ditempa dengan latihan keras dibimbing oleh pelatih Donald Pandiangan. Saat itu ketiga atlet panahan putri sama sekali tidak terkenal.

Nama mereka kalah tenar dibanding Yayuk Basuki (tenis), Mardi Lestari (atletik), Suharyadi (tenis), Donald Wailan Walalangi (tenis), dan Adrianus Taroreh (tinju), yang menjadi atlet terkenal yang mengikuti olimpiade 1988.

Namun perolehan medali perak yang diraih Trio Srikandi atlet panahan ini menjadi yang pertama setelah 36 tahun Indonesia mentas di Olimpiade. 

Kisah dan prestasi Kusuma Wardhani bersama Trio Srikandi menjadi atlet panahan wanita ini pun menjadi inspirasi dan akhirnya difilmkan lewat judul 3 Srikandi pada 2016.

Para aktris yang memerankan Trio Srikandi diantaranya ada Tara Basto, Bunga Citra Lestari dan dan Chelsea Islan. Kusuma Wardhani sendiri diperankan oleh Tara Basro.

Film 3 Srikandi ini bahkan masuk beberapa nominasi di ajang Festival Film Indonesia , Piala Maya, Usmar İsmail Award, dan Indonesian Movie Actors Award di tahun 2016-2017.

Di mata Nurfitriyana yang juga anggota Trio Srikandi, Kusuma Wardhani merupakan sosok yang pendiam namun keras di pelatnas panahan.

"Kak Kusuma itu pendiam dan keras. Tetapi, kami akhirnya bisa menyatu dan punya semangat tinggi dalam setiap penampilan di ajang single dan multi event," kenangnya

Dalam kenangan Nurfitriyana, Kusuma adalah sosok yg pendiam, tetapi sangat keras, punya tekad yg sangat kuat, dan semangat yg sangat besar.

Sampai akhir hayatnya, Kusuma Wardhani mengabdikan hidupnya untuk melatih bakat-bakat pemanah muda dari Sulawesi Selatan.



Editor : Hikmatul Uyun

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network