GOWA, iNewsGowa.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gowa akan mengambil langkah untuk menyelidiki video yang menampilkan sejumlah warga yang diduga melakukan rangkaian ibadah haji di Gunung Bawakaraeng. Video tersebut menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
KH Abu Bakar Paka, Ketua MUI Kabupaten Gowa, menyatakan bahwa ia baru mengetahui tentang ritual haji di Gunung Bawakaraeng yang kembali viral setelah melihat video yang beredar di media sosial.
"Pihak kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenarannya dan akan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Tinggimoncong untuk mengetahui kebenaran dari viralnya ritual haji di Gunung Bawakaraeng yang dianggap menyesatkan," ungkapnya pada Rabu (5/6/2024).
Beliau juga mengingatkan bahwa beberapa tahun sebelumnya, MUI Kabupaten Gowa bersama Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong telah sepakat untuk menutup jalur pendakian ritual haji di Gunung Bawakaraeng karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Namun demikian, belakangan ini, ritual haji di gunung tersebut kembali dilakukan oleh sebagian warga karena dianggap sebagai bagian dari warisan leluhur.
Abu Bakar menegaskan bahwa ritual haji di Gunung Bawakaraeng jelas merupakan perbuatan sesat karena melanggar syariat yang telah ditetapkan dalam agama. Ia menjelaskan bahwa ibadah haji memiliki ketentuan waktu, tempat, dan syariat yang telah ditetapkan.
"Jelas itu melanggar syariat. Ibadah haji telah ditetapkan dalam syariat untuk dilakukan di Mekkah, waktu pelaksanaannya di Bulan Dzulhijjah, dan dengan syariat yang telah ditetapkan," katanya.
Video yang berdurasi 57 detik tersebut diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo. Video tersebut menampilkan sejumlah warga yang diduga sedang melaksanakan ibadah haji sambil membawa sejumlah sesajen di Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Tinggimoncong.
Beberapa pria dan wanita kemudian terlihat turun dari gunung melalui tebing setelah melaksanakan rangkaian haji.
Tindakan berbahaya ini dilakukan oleh sejumlah warga yang diduga sebagai bagian dari rangkaian haji yang harus dilalui saat berhaji di gunung tersebut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait