SUNGGUMINASA, iNews.id - Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, memimpin langsung Rapat Evaluasi Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Gowa yang digelar di Baruga Pattingalloang, Kompleks Kantor Bupati Gowa, Senin (19/5/2025).
Fokus utama evaluasi ini adalah upaya percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas utama Pemkab Gowa.
Program bertajuk “Gowa Bersama” yang digagas sejak awal masa jabatan Bupati dan Wabup, diarahkan sebagai langkah strategis awal untuk menyelesaikan permasalahan sosial secara berkelanjutan, khususnya kemiskinan ekstrem. Dalam rapat tersebut, Darmawangsyah menegaskan perlunya kerja kolaboratif seluruh OPD dalam mengawal program ini.
"Kita harapkan setiap OPD bisa menjadi Orang Tua Asuh (OTA) bagi warga miskin ekstrem yang telah tervalidasi datanya. Saat turun langsung ke lapangan bersama Ketua TP PKK, kami masih menemukan kondisi rumah yang sangat memprihatinkan, terutama di wilayah Mawang dan Bontonompo Selatan. Ini harus segera ditindaklanjuti," tegas Darmawangsyah.
Meskipun angka kemiskinan di Kabupaten Gowa masih berada di angka 17 persen, ia optimis kolaborasi lintas sektor dapat menurunkannya secara signifikan.
"Target kita jelas, tekan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen. Jika sinergi terbangun solid, bukan tidak mungkin kita bisa capai 9 persen bahkan lebih rendah lagi," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan keterampilan bagi warga sebelum menerima bantuan. Menurutnya, bantuan harus disertai pemberdayaan agar masyarakat memiliki kemampuan mandiri dalam menciptakan penghasilan.
"Sebelum diberi bantuan, mereka harus dibekali pelatihan terlebih dahulu. Jangan sampai hanya menerima, tapi tidak bisa bertahan. Saya minta Disnaker membuka ruang pelatihan sesuai kebutuhan lapangan," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Darmawangsyah juga menyinggung pentingnya validasi data dan penguatan program lain dalam payung strategi pembangunan daerah seperti Gowa Sehat, Gowa Cerdas, Gowa Sejahtera, Gowa Aman, dan Gowa Bersih.
"Untuk Gowa Aman misalnya, sinergi dengan kepolisian dan pengadilan sangat dibutuhkan agar data kriminalitas dan kekerasan bisa ditangani secara cepat dan akurat," tambahnya.
Rapat evaluasi ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Gowa, Andy Azis, yang mengungkapkan bahwa seluruh program dalam 100 hari kerja ini dijalankan tanpa menggunakan dana APBD. Seluruh perangkat daerah bekerja secara sukarela, termasuk Bupati dan Wakil Bupati yang turut menjadi OTA.
“Ini bukti nyata bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat. Tanpa menggunakan APBD pun, hasilnya nyata dan langsung menyentuh masyarakat,” tutur Andy Azis.
Ia berharap program ini dapat dikembangkan menjadi kebijakan jangka panjang dan menjadi model pembangunan partisipatif yang dapat diadopsi daerah lain.
Evaluasi menyeluruh atas 100 hari kerja ini ditargetkan rampung dan diumumkan secara resmi oleh Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, pada 25 Mei 2025.
Editor : Asward
Artikel Terkait