Candaan Komika Pandji Pragiwaksono soal Adat Toraja Dinilai Menghina Dikecam, Warga: Menyakitkan!

Akbar
Video Komika Pandji Pragiwaksono Singgung Adat Suku Toraja Tuai Kecamam. Foto iNews.id/ Akbar

TORAJA, iNewsGowa.id - Sebuah potongan video komika Pandji Pragiwaksono tengah menjadi sorotan publik, khususnya warga Tanah Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam video yang viral di media sosial, Pandji membawakan materi stand up comedy yang menyinggung adat kematian khas Toraja, Rambu Solo, Senin (2/11/2025).

Candaan yang dilontarkan Pandji dianggap melecehkan nilai budaya dan spiritualitas masyarakat Toraja. Ia menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar pesta kematian yang mahal, bahkan menggambarkan jenazah keluarga disimpan di ruang tamu di depan televisi.

“Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makaminnya pakai pesta yang mahal banget. Banyak yang jatuh miskin habis bikin pesta pemakaman. Kalau nggak punya duit, jenazahnya dibiarkan aja di ruang tamu, di depan TV. Nonton TV jadi berasa horor,” ujar Pandji dalam video tersebut yang disambut tawa penonton.

Namun di sisi lain, gelak tawa penonton berubah jadi amarah bagi banyak warga Toraja yang merasa adat dan leluhurnya dipermalukan.

PMTI: Tidak Semua Bisa Jadi Bahan Tertawaan

Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Makassar, Amson Padolo, mengecam keras pernyataan Pandji. Ia menilaiseorang tokoh publik sekelas Pandji seharusnya lebih berhati-hati sebelum melontarkan lelucon yang menyentuh nilai adat dan budaya.

“Kami sangat menyayangkan seorang tokoh publik berpendidikan seperti Pandji menjadikan adat Toraja sebagai bahan lelucon,” kata Amson dikutip Senin (3/11/2025).

Menurut Ketua PMTI Makassar, Amson Padolo mengatakan, ada dua bagian dalam materi komedi tersebut yang melukai hati masyarakat Toraja:

Anggapan Warga Toraja Jatuh Miskin karena Pesta Adat

“Itu tidak benar dan sangat menyinggung. Jenazah dalam tradisi Toraja disemayamkan di ruang khusus, bukan di ruang tamu. Dan jika keluarga belum mampu, ada kesepakatan adat untuk memakamkan tanpa harus memaksakan pesta besar,” tegasnya.

Amson menilai, materi Pandji bukan hanya salah kaprah, tapi juga berpotensi memperkuat stereotip negatif terhadap budaya lokal.

“Kami menuntut Pandji meminta maaf secara terbuka. Ini bukan hanya soal satu suku, tapi pelajaran untuk semua pihak agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain, sekalipun dalam konteks humor,” ujarnya. Amson juga menambahkan bahwa humor seharusnya mencerdaskan, bukan menyinggung.

“Tidak semua hal bisa dijadikan bahan tertawaan. Bagi kami, ini bukan lucu, ini menyakitkan,” tegasnya.

Warga Turut Bereaksi: Pandji Tidak Mengerti Budaya Kami

Reaksi keras juga datang dari warga Toraja yang tinggal di perantauan. Seorang perempuan bernama Hermina, warga asal Toraja yang kini berdomisili di Kabupaten Gowa, menyebut candaan Pandji menunjukkan ketidaktahuan tentang adat Toraja.

“Tahu apa Pandji soal budaya Toraja? Kami sebagai orang Toraja tersinggung dengan ucapannya. Yang dia bilang itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan,” tutur Hermina dengan nada kecewa.

Menurut Hermina, Rambu Solo adalah upacara penghormatan tertinggi bagi leluhur, bukan sekadar pesta yang bisa ditertawakan.

“Adat kami itu tentang cinta, hormat, dan pengorbanan untuk keluarga yang telah pergi. Bukan kemewahan yang bikin miskin seperti yang dia bilang,” tambahnya.

Tagar #TorajaTersinggung pun mulai ramai dibicarakan di media sosial. Banyak netizen menilai Pandji telah melangkahi batas etika berkomedi.

“Lucu itu boleh, tapi jangan dengan menjatuhkan martabat budaya,” tulis seorang pengguna X (Twitter).

Sementara sebagian lainnya meminta Pandji untuk mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka, sebagaimana pernah dilakukan oleh beberapa komika yang tersandung kasus serupa sebelumnya.

Pandji hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait video viral tersebut. Namun, gelombang protes dari masyarakat Toraja menunjukkan bahwa tawa tidak selalu berarti bahagia, kadang justru menyembunyikan luka yang dalam.

 

 

 

 

Editor : Revin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network