PANGKEP, iNewsGowa.id - Viral penampakan toilet di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibangun senilai Rp495,2 juta. Apalagi dana pembangunan ini beraal dari APBN 2023.
Tiga toilet itu rupanya berada di SMP Negeri 1 Bungoro, Kabupaten Pangkep. Dalam video viral, terlihat penampakan 3 toiletnya.
Terlihat 3 toilet itu masih sedang dibangun, masih ada ubin-ubin yang belum dipasang. Ada juga beberapa tumpukan semen dan batu bata yang masih terbengkalai.
Tiga toilet itu masing-masing berukuran 9 x 7 meter. Masing-masing unit tersedia toilet untuk pria, wanita hingga toilet penyandang disabilitas disertai ruang ganti dan wastafel. Bangunan toilet ini pun didesain dengan warna biru dan pemasangan keramik.
Rencananya, toilet viral itu akan selesai dibangun Desember 2023. Namun pembangunan toilet di SMP Pangkep ini bikin heboh, lantaran anggaran Rp495.228.000.
Diketahui jumlah siswa di SMP Negeri 1 Bungoro itu sebanyak 803 orang dengan jumlah guru dan pegawai berjumlah 104 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Pangkep Sabrun Jamil pun angkat bicara. Dia menegaskan, anggaran untuk pembangunan 3 toilet SMP Negeri 1 Bungoro itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN tahun 2023.
"Saat ini pembangunan toilet masih dalam tahap akhir, diperkirakan rampung pada Desember 2023," ucapnya.
Menurutnya, dibangunnya toilet sebagai salah satu konsep pendidikan yang inklusif juga merujuk pada petunjuk teknis yang dikeluarkan Direktorat Pendidikan terkait pembangunan jamban.
Penentuan penerima manfaat untuk satuan pendidikan dilihat dari data pokok pendidikan atau dapodik jumlah siswa serta ketersediaan lahan untuk pembangunan juga menjadi poin penting.
Sabrun menjelaskan, pembangunan itu juga demi menciptakan lingkungan pendidikan inklusif ramah terhadap pembelajaran serta ketersediaan fasilitas toilet.
"Sekolah diminta menjadi sekolah ramah anak dan sekolah inklusif. Sekarang siswa yang berkebutuhan khusus tidak harus lagi menempuh pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) mereka juga kini bisa bersekolah di sekolah umum," pungkasnya,
Editor : Hikmatul Uyun