SUNGGUMINASA, INews.id - Pohon merupakan salah satu atribut utama kota, sebagai penyeimbang ruang yang masif dengan bangunan beton dan aspal. Pohon selain berfungsi sebagai tempat istirahat dan rekreasi masyarakat kota, juga memiliki manfaat ekologi sebagai suplay oksigen, perbaikan kesuburan tanah, dan habitat satwa dengan berbagai macam burung dan serangga.
Pohon juga berguna untuk meningkatkan kualitas estetika alamiah kota. Akan tetapi banyak pohon yang tergerus oleh vandalisme, hanya dijadikan tempat tempelan iklan, tergerus oleh pencemaran dari asap kendaraan dan gangguan lainnya yang sangat mengenaskan.
Untuk mempertahankan keberadaan pohon, perlu adanya kesungguhan sikap dan tindakan dari pemangku jabatan, masyarakat perkotaan, dan aturan atau kebijakan yang mendukungnya.
Seperti pohon bunga Spathodea di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa yang sering dijadikan tempat Kampanye di tahun tahun politik seperti tahun 2024 ini.
Pohon bunga Spathodea yang sudah besar, dengan bunganya yang berwarna orange , daun lebar warna hijau cerah, akan menambah corak dan karakter kawasan wisata malino dan menjadi salah satu ikon kota bunga Malino.
Oleh karena itu, Lembaga Pemerhati Pohon Spathodea Sacty sangat prihatin akan Fenomena Spanduk dan Banner yang terpasang di Pohon Spathodea.
Rudy selaku Ketua Pemerhati pohon Spathodea Sacty mengatakan fenomena ini dapat merusak struktur dan merusak keindahan serta cenderung membuat jorok lingkungan sekitar. Disamping itu merusak Kambium dalam pohon dengan cara memakui
"Memasuki tahun Politik di masa ini kami selaku pemerhati tanaman pohon bunga Spathodea sangat prihatin akan fenomena banner ataupun spanduk (APK) yang dipasang di pohon-pohon spathodea dan pohon lainnya (pinus) dengan cara dipakui yang tentunya akan merusak struktur dari tanaman pohon Spathodea, " kata Rudy.
Rudy mengungkapkan pemasangan APK juga dapat mengurangi keindahan dan cenderung membuat jorok lingkungan sekitar.
"Itu juga merusak Kambium dalam pohon, membuat Pohon berlubang dan keropos dari dampak seringnya di pakui di pohon Spathodea," ucap Ketua Lembaga Pemerhati Pohon Bunga Spathodea.
Kata Rudy, untuk mempertahankan keberadaan pohon-pohon tua di kota Malino bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, perlu adanya kesungguhan sikap dan tindakan dari pemangku kebijakan, masyarakat, dan aturan atau kebijakan yang mendukungnya.
"Karena itu kami selaku ketua pemerhati pohon bunga Spathodea menghimbau agar kiranya para kontestan pemilukada agar mempunyai Etika Lingkungan dan ikut serta menjaga Kelestarian dan keberlangsungan hidup Tanaman Tua Spathodea dengan tidak memasang atau memakui Pohon Spathodea, " harapnya.
"Dan diharapkan bahwa ini akan menjadi proyek percontohan masalah Etika Lingkungan bagi para Kontestan pemilukada yang tidak memasang APK dipohon-pohon tua Spathodea seputaran Malino Kota dan sekitarnya," tandasnya.
Editor : Abdul