Penguatan Ketahanan Pangan Serentak di Sulsel, Kementan Dorong SDM Tangguh untuk Swasembada

SUNGGUMINASA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot penguatan ketahanan pangan nasional. Kali ini, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bersama Polbangtan Gowa, Kementan RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) secara serentak di lima kabupaten di Sulawesi Selatan: Gowa, Sidrap, Pinrang, Wajo, dan Bone, Selasa (29/7/2025) kemarin.
Kegiatan ini fokus pada peningkatan kapasitas Brigade Pangan (BP) sebagai garda depan dalam menjaga produktivitas pertanian dan menghadapi potensi kerawanan pangan.
"Kunci swasembada adalah SDM yang mumpuni. Brigade Pangan harus jadi motor penggerak dari hulu ke hilir," tegas Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman dalam arahannya.
Bimtek menyasar penguatan kompetensi dalam mengelola pertanian modern, agribisnis, pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta kemampuan mitigasi risiko pangan di lapangan.
Di Pinrang sendiri, Bimtek dilaksanakan di BPP Mattiro Sompe pada 28-30 Juli 2025. Sebanyak 45 peserta dari tiga brigade yaitu, Masagenae, Lasaka Daeng Pajari, dan Andalan, aktif mengikuti pelatihan.
Wakil Direktur II Polbangtan Gowa, Mufidah Muis, yang membuka kegiatan secara resmi, menyebut bahwa peningkatan kapasitas SDM ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap program strategis Kementan.
Para narasumber yang hadir, termasuk Tenaga Ahli Menteri, Yusran Jusuf, dan Widyaiswara BBPP Batangkaluku, Sumarni, memaparkan strategi pertanian nasional seperti pompanisasi, cetak sawah, hilirisasi produk tani, dan penguatan kelembagaan petani.
Di Wajo, Bimtek berlangsung di enam titik dengan melibatkan 285 peserta. Kepala Bidang Pertanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Wajo, Heridal, menyebut BP harus menjadi detektor awal terhadap ancaman pangan dan solusi lapangan berbasis komunitas.
Sementara di Sidrap, tercatat 315 peserta tersebar di lima lokasi. Staf Ahli Menteri Bidang Percepatan Produksi Pertanian, Muhammad Arsyad, menekankan bahwa sinergi antara petani, penyuluh, dan Babinsa sangat diperlukan untuk membentuk pertanian yang tangguh dan modern.
"Kita butuh manajer pertanian di lapangan. Brigade pangan adalah jawaban atas tantangan pangan global," kata Arsyad.
Di Bone, jumlah peserta bahkan mencapai 405 orang dari 27 brigade, tersebar di 10 lokasi. Fokus utama Bimtek di sini adalah penguatan pemuda tani. Materi yang dibahas mencakup literasi keuangan, manajemen alsintan, dan penguatan kelembagaan BP.
Plt Kepala Dinas TPHP Bone, Nurdin, menyoroti pentingnya optimalisasi lahan rawa sebagai potensi besar untuk swasembada pangan daerah.
Antusiasme Tinggi untuk wilayah Gowa, pelaksanaan Bimtek dipusatkan di Kantor BPP Barembeng. Sebanyak 15 anggota Brigade Pangan Rembuk Pemuda Tani mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Hadir langsung sebagai narasumber, Tenaga Ahli Menteri, Prof. Yusran.
Kepala UPT BPP Barembeng, Abu Bakar, menyampaikan apresiasinya:
"Ini bukan hanya tentang transfer ilmu, tapi juga tentang menanamkan semangat baru dan membangun solidaritas antarpetani muda. Terima kasih atas dukungan nyata Kementan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, dalam keterangannya menekankan bahwa Brigade Pangan harus menjadi sistem kewaspadaan dini pangan yang tanggap, efisien, dan berbasis teknologi. Dengan pelatihan ini, BP diharapkan semakin adaptif, profesional, dan siap berkontribusi dalam mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.
Melalui Bimtek serentak ini, Kementan menegaskan komitmennya untuk membangun pertanian yang kuat dari akar rumput, dimulai dari SDM, untuk menjawab tantangan pangan hari ini dan masa depan.
Editor : Revin