get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Bos Skincare Makassar Dilimpahkan ke Kejaksaan, Dijerat UU Kesehatan

Ruang Sempit, Hasil Hebat! Rutan Makassar Ubah Sudut Kosong Jadi Kebun Hidrolik

Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:43 WIB
header img
Kepala Rutan Makassar, Jayadi Kusumah (tengah) saat memantau perkembangan tanaman hidroponik bersama pegawai. Foto: iNewsGowa.id/pribadi

MAKASSAR, iNews.id - Di balik tembok tinggi dan pintu besi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar, tumbuh harapan hijau yang segar dan menyejukkan. Siapa sangka, di tengah ruang yang terbatas, para penghuni rutan berhasil menciptakan kebun hidroponik produktif. Tanaman-tanaman segar seperti pakcoy, kangkung, hingga selada tumbuh subur di sudut-sudut kecil yang sebelumnya kosong tak berguna.

Inilah potret perubahan dari balik jeruji. Di saat banyak orang mengeluhkan sempitnya lahan di perkotaan, Rutan Makassar justru menjadikannya sebagai peluang untuk belajar, bertani, dan berharap.

“Kami sadar lahan sangat terbatas. Tapi kami ingin berkontribusi pada program ketahanan pangan nasional. Maka dari itu, kami pilih hidroponik. Hemat ruang, ramah lingkungan, dan hasilnya bisa dipanen,” kata Kepala Rutan Makassar, Jayadi Kusumah, Selasa (5/8/2025).

Ruang-ruang seperti balkon, teras, dan gang kecil kini disulap menjadi instalasi hidroponik. Rak-rak pipa berisi larutan nutrisi menjadi rumah baru bagi benih sayuran yang ditanam oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Aktivitas ini bukan hanya mengisi waktu, tapi juga mengasah keterampilan dan semangat produktif warga binaan.

Metode hidroponik, yang berarti budidaya tanpa tanah, memungkinkan tanaman tumbuh hanya dengan air dan nutrisi terkontrol. Hasilnya? Tanaman tumbuh lebih cepat, lebih bersih, dan lebih sehat karena tanpa pestisida.

“Panen bisa dilakukan dalam waktu sekitar 45 hari. Sudah beberapa kali kami panen pakcoy, kangkung, dan selada. WBP kami pun sangat antusias,” ujar Jayadi.

Program ini merupakan bagian dari instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS), Agus Andrianto, yang terus mendorong implementasi ketahanan pangan di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan. Melalui Kepala Kanwil Ditjenpas Sulsel, Rudy Fernando Sianturi, gerakan bertani di dalam lembaga pemasyarakatan menjadi nyata dan berdampak.

“Kami ingin warga binaan punya bekal keterampilan setelah keluar nanti. Jangan hanya pulang dengan masa tahanan, tapi juga ilmu,” jelas Jayadi.

Lebih dari sekadar panen sayur, kebun hidroponik ini menumbuhkan harapan. Harapan untuk berubah, untuk memulai ulang, dan untuk tetap bermanfaat meski dari balik jeruji. Dengan ruang yang sempit, mereka membuktikan bahwa hasil besar tetap bisa diraih selama ada niat dan kerja keras.

Kini, Rutan Makassar menjadi salah satu contoh bagaimana urban farming dan program pembinaan bisa bersatu dalam harmoni. Inovasi ini bukan hanya menjawab kebutuhan pangan, tetapi juga memperkuat mental dan kepercayaan diri para warga binaan.

“Yang kami tanam bukan cuma sayuran, tapi juga masa depan,” pungkas Jayadi.

Editor : Abdul Kadir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut