Kapolres Gowa dan Bocah Viral: Dari Kue Sisa hingga Sepeda Impian

SUNGGUMINASA, iNews.id - Nama AKBP Muhammad Aldy Sulaeman mendadak jadi sorotan publik. Bukan karena operasi besar kepolisian, melainkan aksi kemanusiaannya yang sederhana namun menyentuh hati masyarakat.
Dua bocah yang sempat viral karena mengais sisa kue dari meja pejabat saat upacara HUT RI ke-80 di Lapangan Sultan Hasanuddin, Somba Opu, Gowa, akhirnya mendapat perhatian Kapolres Gowa. Tidak hanya menolong, AKBP Aldy juga memberikan hadiah khusus bagi mereka.
Tak berhenti di situ, ia juga menepati janjinya kepada Azzam Zulfikri Iskandar (14), siswa MTs Yapit Malakaji yang viral setelah memanjat tiang bendera saat upacara penurunan bendera di Tompobulu. Kepada Azzam, Kapolres menghadiahkan sepeda sebagai bentuk apresiasi.
“Alhamdulillah, sesuai janji kami, mengundang anak tersebut. Kami menyiapkan hadiah berupa sepeda agar bisa mereka gunakan berangkat ke sekolah. Kalau biasanya mereka jalan kaki, sekarang bisa naik sepeda, lebih cepat dan tidak terlalu lelah,” kata Aldy, Rabu (20/8/2025).
Profil Singkat Kapolres Gowa
AKBP Muhammad Aldy Sulaeman lahir di Jakarta pada September 1985. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2007 ini kini menjabat sebagai Kapolres Gowa, setelah sebelumnya bertugas di berbagai daerah dan satuan.
Kariernya banyak diwarnai prestasi, mulai dari pengungkapan kasus pencurian rumah kosong di Kediri, penipuan daring, hingga pemalsuan dokumen di Jawa Timur. Sebelum menjabat Kapolres Gowa, ia pernah bertugas di Ditbinpotmas Baharkam Polri dan sejumlah posisi strategis lainnya.
Di balik pangkat dan prestasinya, sosok Aldy kini dikenal publik sebagai polisi yang punya kepedulian sosial tinggi. Baginya, seragam bukan sekadar simbol kewenangan, melainkan pengabdian dan kehadiran nyata untuk masyarakat kecil.
Aksi kecil Kapolres Gowa ini seakan menampar nurani banyak pihak. Dua bocah yang mengais sisa kue dan seorang pelajar yang nekat memanjat tiang bendera hanyalah potret dari wajah kehidupan masyarakat kecil yang kerap terabaikan.
Di tengah gegap gempita perayaan kenegaraan, ada cerita getir tentang perut yang lapar dan semangat juang yang kadang tak mendapat tempat. Hadiah sepeda mungkin sederhana, namun bagi mereka itu adalah simbol harapan.
Apa yang dilakukan Kapolres Gowa ini mestinya menjadi teladan bagi pejabat lain: bahwa kepedulian sosial lebih bermakna ketimbang sekadar seremonial. Sebab bangsa besar bukan hanya tentang bendera yang berkibar, tapi juga tentang senyum anak-anaknya yang terangkat martabatnya.
Editor : Abdul Kadir