Kisah Persaingan Jenderal M Jusuf Panglima Para Prajurit dan Jenderal Intel LB Moerdani

Menurut Salim Said dalam Menyaksikan 30 Tahun Pemerintahan Otoriter Soeharto, popularitas Jusuf yang luar biasa ini membuat Soeharto mulai merasa cemas. Soeharto dikenal tidak suka ada pesaing yang bisa membahayakan posisinya. Kisah Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, yang popularitasnya meroket setelah menumpas PKI, menjadi contoh nyata. Pamornya yang tinggi membuat Soeharto menganggapnya ancaman, dan Sarwo pun akhirnya "dikotakkan" oleh Soeharto.
Kisah Sarwo seolah terulang kembali dengan M. Jusuf. Kewaspadaan Soeharto meningkat saat rumor beredar bahwa Jusuf menggunakan popularitasnya sebagai modal untuk menjadi presiden. Rumor ini bahkan diembuskan oleh orang-orang kepercayaan Soeharto di militer, termasuk Benny Moerdani.
"Letnan Jenderal Benny Moerdani diisukan melaporkan kepopuleran Jenderal M Jusuf kepada Soeharto," ungkap Kivlan.
Pada awalnya, Jusuf tidak terlalu ambil pusing. Ia sadar bahwa apa yang dilakukan Benny adalah bagian dari tugasnya sebagai perwira intelijen yang melaporkan situasi kepada atasan tertinggi mereka, Presiden Soeharto.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta