MAKASSAR , iNewsGowa — Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar, dr. Udin Malik mengajak relawan untuk ikut serta dalam mengawal kebijakan pemerintah, utamanya dalam mitigasi bencana.
Menurutnya, relawan perlu terlibat aktif bukan hanya saat penanganan atau pasca bencana saja. Tetapi juga harus aktif dalam melihat persoalan kebencanaan secara menyeluruh.
"Banjir masif dan ekstrim yang terjadi 13 Februari, perlu diketahui sebagai bencana hidrometeorologi yang tidak biasa. Sebagai relawan kita juga harus pahami hal ini, " ungkap dr. Udin Malik, Kamis (16/2/23).
Di antaranya, seperti langkah antisipatif pemerintah daerah di kawasan Metro Mamminasata (Makassar, Maros, Gowa, Takalar) dalam menyikapi bencana banjir ekstrim yang di luar dari perkiraan. Sehingga hal serupa tidak terjadi lagi.
dr. Udin Malik juga sebagai seorang dokter percaya bahwa melakukan pencegahan jauh lebih baik daripada melakukan pengobatan. Olehnya banjir penting untuk dicegah.
"Kota Makassar memegang posisi krusial sebagai barometer perkembangan sekaligus obyek penilaian seberapa efektif konsep dan praktik pembangunan kawasan. Olehnya itu lebih penting mencegah terjadinya banjir daripada harus melakukan penanganan pasca banjir yang membutuhkan banyak waktu dana dan tenaga, " jelas personel Tim Reaksi Cepat IKA Unhas ini.
Apa yang disampaikan dr Udin sejalan dengan harapan IKA Unhas Wilayah Sulawesi Selatan yang memandang perlu menggalang dukungan dan partisipasi para pihak dalam mengidentifikasi, menganalisis isu bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan oleh fenomena atmosfir, memberi solusi dan pendekatan terukur dan berkelanjutan.
Makanya dalam diskusi publik yang akan digelar nanti, dr. Udin Malik berharap relawan-relawan kemanusiaan bisa menyempatkan hadir.
Editor : Thamrin