MAKASSAR, iNewsGowa.id - Kodam XIV/Hasanuddin menyebut bersama instansi terkait telah menurunkan tim penyelidikan dan investigasi terkait penyerangan di Mapolres Jeneponto.
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro mengatakan kelompok penyerangan di Mapolres Jeneponto Kamis dini hari bukan dilakukan oknum TNI melainkan masih berstatus OTK.
Ia menjelaskan, jika pasukan terdekat dari Mapolres Jeneponto yaitu Yonif 726/Tml, berjarak 2-3 jam perjalanan menuju Mapolres Jeneponto, "kata Kolonel Inf Rio Purwantoro.
Lanjut Rio Purwanto Saat ini, satuan tersebut sedang karantina untuk berangkat penugasan operasi dan tidak ada kegiatan cuti. Dan setiap 2 jam sekali pun dilaksanakan apel pengecekan. Satuan Teritorial yaitu Kodim 1425/Jeneponto separuh kekuatan melaksanakan dinas cuti separuh kekuatan ada di tempat.
" Itupun terbagi lagi dengan melaksanakan pengamanan operasi ketupat/hari raya dan diperbantukan di Polres Jeneponto, serta tidak menggunakan senjata, senjata semua digudangkan" jelas Kapendam dalam keterangannya diterima, pada Jumat (28/4/2023).
" Karenanya sangatlah kecil kemungkinan dilakukan oleh anggota TNI," ungkapnya.
Demikian juga dari keterangan yang didapatkan dari masyarakat, bahwa tidak mendengar suara kendaraan dan tidak melihat adanya puluhan kendaraan saat kejadian tersebut di sekitar Polres.
" Yang dilihat hanya sekelompok orang berlari setelah melakukan pelemparan," jelasnya.
Sementara itu, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengungkapkan, sampai saat ini belum diketahui pelaku dan motifnya. Masih tahap penyelidikan.
Pihaknya juga menyayangkan adanya pemberitaan yang telah dipublikasikan, hanya sesuai dengan bahan keterangan berbentuk laporan tanpa adanya komfirmasi dan tidak berimbang.
“ Intinya kita menunggu hasil investigasi, karena semua sudah bekerja, sinergitas dan soliditas TNI Polri, Media dan semua komponen masyarakat harus sama-sama berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah untuk NKRI harga mati,” tegas Pangdam Mayjen TNI Totok Imam Santoso.
Ia juga mengatakan, saat ini Aparat Intel dan POM juga sudah turun melakukan penyelidikan dan investigasi, untuk mencari tau siapa sebenarnya OTK yang melakukan perbuatan tercela tersebut.
“ Kita bersama-sama pihak terkait melakukan penyelidikan dan investigasi. Siapapun terlibat tentu kita akan mengambil langkah tegas sesuai ketentuan yang berlaku, siapa yang bersalah harus tetap diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Editor : Thamrin