Update Perang Kelompok di Makassar, Warga Kompleks Perjuangan Borong Kembali Diserang

MAKASSAR, iNews.id - Bentrokan dua kelompok warga di Makassar sore ini kembali pecah, Selasa (22/4/2025). Warga Kompleks Perjuangan (Kodam Lama) dikabarkan diserang sebanyak 2 kali dengan waktu yang berbeda.
“Hari ini ada menyerang, jam 12.20 dan 16.17 sore,” kata warga Kompleks Perjuangan yang meminta namanya tidak disebut kepada iNews.id. (22/4/2025).
Dari informasi yang dihimpun, warga Kompleks Perjuangan tersebut hingga saat ini masih siaga mengantisipasi serangan susulan dari orang-orang tidak dikenal.
Hingga update berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari aparat keamanan.
Sebelumnya, awal bentrokan antar dua kelompok warga itu diduga karena pembangunan pos ronda. Saat itu warga Kompleks Perjuangan (Kodam Lama) Ujung Bori menegur warga Perumahan Pattunuang yang hendak membangun pos ronda di wilayah Kompleksnya (Kodam Lama).
Pembangunan itu langsung mendapat teguran dari warga Kompleks Perjuangan. Namun teguran tersebut justru berujung kesalahpahaman antara kedua kelompok.
“Yang membangun pos itu tersinggung kemudian mengejar warga, mengejar warga Komplek Perjuangan (Kodam Lama) yang menegurnya, menggunakan parang maupun dengan busur seperti itu," kata Kapolsek Manggala Kompol Samuel kepada wartawan usai membubarkan bentrokan pertama sore tadi, Selasa (21/4/2025).
Warga yang dikejar tersebut panik kemudian memukul tiang listrik sebagai tanda bahaya. Warga lain pun keluar rumah dan berkumpul untuk menghadapi kelompok yang dianggap menyerang.
"Menyerang ke orang itu tadi sehingga warga yang datang tadi membangun pos itu keluar lewat pintu pagar yang ada di belakang perbatasan mereka," ujarnya.
Semuel mengungkapkan kabar soal penyerangan itu pun menyebar ke warga di Perumahan Pattunuang. Tak lama kemudian, warga dari dua wilayah itu terlibat saling serang menggunakan busur, batu, hingga senapan petasan,” tutupnya.
Dari hasil penyisiran tersebut, Polisi berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam dan busur panah.
Editor : Asward