Geger! Seorang Ibu Kejar Pasangan Selingkuh di Jeneponto dengan Kayu

JENEPONTO, iNews.id - Sebuah adegan dramatis bak film layar lebar menghebohkan dunia maya. Video yang merekam aksi seorang pria dan wanita berlari di pematang sawah, dikejar ibu sang wanita dengan sebatang kayu, viral di media sosial. 
Peristiwa diduga terjadi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/5/2025).

Kisah ini sontak mengundang perhatian warganet. Pasalnya, kedua pasangan yang melarikan diri tersebut ternyata masing-masing sudah berkeluarga. Sang pria diketahui telah memiliki istri, sementara wanita yang dibawanya juga telah bersuami.

Baca Juga

Ikut Serta Melarikan Anak, Warga Jeneponto Ditangkap Tim Tabur Kejari Gowa

Dalam video yang diunggah akun Instagram @makassar_iinfo, tampak pria berbaju cokelat menarik tangan wanita berbaju putih sambil berlari di pematang sawah. 

Di belakang mereka, seorang ibu berjilbab dan mengenakan gamis cokelat terlihat marah dan membawa balok kayu, mencoba menghentikan pasangan tersebut.

"The real kawin lari (Silariang), dikejar mertua!" tulis akun tersebut di kolom caption.

Informasi dari warga menyebut, keluarga wanita tidak merestui hubungan mereka. Meski demikian, pasangan tersebut nekat melarikan diri dari rumah tanpa memberi kabar, hingga akhirnya tertangkap kamera warga saat dikejar sang ibu.

Fenomena "silariang" atau kawin lari memang masih terjadi di beberapa wilayah Sulawesi Selatan, meski dalam konteks modern peristiwa ini sering kali menjadi sorotan karena memicu konflik keluarga hingga sosial.

Pihak berwajib disebut sedang mencari keterangan lebih lanjut mengenai kejadian ini, mengingat kedua pelaku disebut telah melanggar norma hukum dan sosial dengan meninggalkan pasangan sah masing-masing.

Baca Juga

Proyek Embung Senilai Rp750 Juta di Kelara Rusak Parah, Diduga Dikerjakan Asal- asalan

Dilansir dari berbagai sumber, Silariang, dalam perspektif budayawan, adalah istilah untuk perkawinan lari atau kawin lari yang dilakukan di antara laki-laki dan perempuan di luar aturan adat masyarakat Bugis-Makassar. Perkawinan ini dianggap melanggar aturan adat dan menyebabkan siri (harga diri) keluarga, khususnya keluarga perempuan

Editor : Asward