get app
inews
Aa Text
Read Next : Video Diduga Pengeboman Ikan di Takalar Viral, Polisi Lakukan Penyelidikan

Viral Bom Ikan di Kepulauan Tanakeke, Komisi 1 DPRD Takalar Desak Aparat Tindak Tegas Pelakunya.

Senin, 03 November 2025 | 10:17 WIB
header img
Muhammad Ibrahim Bakri anggota Komisi 1 DPRD Takalar. Foto : Istimewa

TAKALAR, iNews.id - Praktik pengeboman ikan ilegal yang merusak ekosistem laut di perairan Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan tuai sorotan, Senin (3/11/2025). 

Sorotan ini mencuat setelah beredarnya video viral yang diduga memperlihatkan aksi pengeboman ikan di Pulau Tanakeke.

Video itupun sontak mendapat perhatian Komisi 1 DRPD Takalar Fraksi PKS Muhammad Ibrahim Bakri

Menurut Ibrahim, praktik ilegal ini mengakibatkan kerusakan lingkungan, juga berdampak pada penurunan drastis hasil tangkapan nelayan pesisir Laikang. 

“Kejadian itu bukan hanya terjadi di Tanakeke, tetapi di Perairan Laikang juga hal ini terjadi hampir setiap hari,” ucapnya, saat dihubungi iNews.id, Minggu, (2/11/2025).

Dari kejadian ini, ia telah menjadwalkan pertemuan dengan masyarakat setempat untuk mencari solusi bersama. Meski begitu, dia menegaskan agar aparat penegak hukum segera bertindak. 

“Kami sangat berharap kehadiran penegak hukum untuk meniadakan praktik-praktik pengrusakan lingkungan ini,” ujar Ibrahim Bakri, menekankan bahwa pengeboman adalah tindakan kejahatan lingkungan yang merugikan.

Ia juga memperingatkan bahwa kerusakan lingkungan di laut adalah kerugian bersama yang dampaknya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat.

“Jika ekosistem rusak, maka nelayan akan semakin jauh keluar menangkap ikan. Hal ini membuat nelayan mengeluarkan biaya operasional (cost) yang tinggi sehingga mengakibatkan hasil tangkapan juga harus dijual dengan harga tinggi,” jelasnya.

“Jika kita biarkan pengeboman ini terus terjadi, maka bersiap-siaplah dengan harga ikan laut yang tinggi di pasaran, " tambahnya. 

Praktik bom ikan marak karena dianggap sebagai cara praktis untuk mendapatkan tangkapan dalam jumlah banyak. Namun, Ibrahim Bakri mencatat adanya kendala besar bagi masyarakat lokal untuk mengatasi masalah ini sendiri.

“Ada satu catatan penting, tidak mudah masyarakat lokal menyelesaikannya sebab pelaku pemboman itu membawa ancaman,” ungkapnya.

Ia membeberkan pengalaman nelayan yang disampaikan kepadanya, di mana bom yang dibawa pelaku dijadikan alat penggertak bagi siapa saja yang berniat mengusirnya.

“Oleh karenanya, kita sangat berharap pihak yang berwenang soal ini agar segera ambil tindakan,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video berdurasi 11 detik yang memperlihatkan dugaan aksi pengeboman ikan di Perairan Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, telah viral di media sosial.

Dalam rekaman itu tampak dua orang nelayan berada di atas perahu kecil. Salah satunya terlihat melempar sebuah benda ke laut sebelum terdengar ledakan keras beberapa detik kemudian.

Video viral dugaan pengeboman ikan tersebut diduga diambil di kawasan Pesisir Selatan Bauluang, tepatnya di Desa Minasa Baji, Kecamatan Mappakasunggu, Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Takalar, AKP Hatta, SH yang dihubungi wartawan iNews.id belum memberikan keterangan terkait penanganan Vidio Viral Dugaan Pengeboman ikan yang terjadi di kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar.

Pesan konfirmasi yang dilayangkan, Jum'at, 31/10/2025 hanya bercentang dua tapi hingga berita ini ditayangkan belum ada jawaban.

Editor : Abdul

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut