SUNGGUMINASA, iNewsGowa.id - Menyambut kedatangan Hari Raya Idul Fitri 1444 H, dimana sangat identik dengan ketupat, bahkan ketupat berbahan dasar daun kelapa ini menjadi kuliner khas di seluruh Indonesia, Selasa (18/4/2023).
Namun berbeda dengan tradisi pembuatan ketupat bagi warga di Kabupaten Gowa, yang sejak turun temurun membuat ketupat dengan bahan dasar dari daun pandan.
Ini digandrungi lantaran memiliki khas yang turut menambah cita rasa, ketupat tradisi inilah yang membuat warga sekitar Panen melimpah jika lebaran tiba.
Bagi warga Biring Balang, Kelurahan Lembang Parang, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, berbondong-bondong memanen daun pandan yang banyak tumbuh di pekarangan rumah.
Ismail Daeng Nuntung, salah seorang pembuat dan pedagang Ketupat Daun Pandan mengatakan, "dalam satu buah ketupat pandan proses pembuatannya bisa sampai tiga menit, setelah itu akan dijual ke pasar dengan harga Rp2000 per ketupatnya," ulasnya.
Ia juga menambahkan jika kalau ketupat daun pandan yang dipasarkan menurun karena cuaca yang tidak mendukung mengakibatkan daun pandan tidak subur.
Disamping itu juga, salah seorang warga Biring Balang bernama Dina selaku pembuat dan penjual ketupat daun pandan mengatakan, jika ketupat dari daun pandan hasil buatan tangannya akan dijual di pasar terdekat dan sebagian juga dipasarkan ketetangga.
Menyimpulkan, meski hasil dari pembuatan serta penjualan ketupat daun pandan yang menurun, warga Gowa, Biring Balang, tetap optimis dan menjaga pelestarian yang sudah jadi tradisi, yang tak lekang oleh waktu dalam setiap menyambut Hari Raya Idul Fitri di Kabupaten Gowa.
Editor : Revin
Artikel Terkait
