Menurutnya, dibangunnya toilet sebagai salah satu konsep pendidikan yang inklusif juga merujuk pada petunjuk teknis yang dikeluarkan Direktorat Pendidikan terkait pembangunan jamban.
Penentuan penerima manfaat untuk satuan pendidikan dilihat dari data pokok pendidikan atau dapodik jumlah siswa serta ketersediaan lahan untuk pembangunan juga menjadi poin penting.
Sabrun menjelaskan, pembangunan itu juga demi menciptakan lingkungan pendidikan inklusif ramah terhadap pembelajaran serta ketersediaan fasilitas toilet.
"Sekolah diminta menjadi sekolah ramah anak dan sekolah inklusif. Sekarang siswa yang berkebutuhan khusus tidak harus lagi menempuh pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) mereka juga kini bisa bersekolah di sekolah umum," pungkasnya,
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait