SUNGGUMINASA, iNews.id - Diduga jadi Korban Malapraktik, seorang Balita berusia 1 tahun lebih (Natalia) meninggal dunia usai menjalani operasi vena seksi dibagian kaki di RSUD Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel.
Hal Balita Meninggal Dunia di RSUD Syekh Yusuf, berawal diketahui sebelumnya lewat video amatir dari pihak keluarga korban (Balita), yang dimana memperlihatkan dalam video tersebut Natalia (Balita) telah meninggal dunia dalam kondisi luka menganga pada bagian kaki dan tidak dijahit akibat bekas operasi vena seksi.
Menurut kedua orang tua Natalia, sebelum anaknya dioperasi pada selasa 27 Agustus 2024, mereka sempat melakukan penolakan karena ia menganggap dan sudah ada firasat bahwa tindakan operasi itu akan membahayakan nyawa anaknya, namun katanya pihak RSUD Syekh Yusuf terkesan memaksakan.
"Pihak rumah sakit bilang "Tanda tanganimi ibu", terus saya bilang tunggu dululu bapaknya, lalu kembali pihak rumah sakit bilang ke saya tandatanganimi bu karena anaktaji juga itu," ujar ibu kandung Natalia.
"Saya sudah punya firasat kalau operasi itu akan membahayakan nyawa putri saya, makanya sebelumnya saya sempat menolak tanda tangan. Namun pihak RSUD Syekh Yusuf bilang hanya di gores sedikitji pak, supaya bisa masuk selang infus, pihak RSUD suruh langsung saya tanda tangan tanpa memberitahukan hak-hak saya sebagai ayah dari pasien dan apa isi dalam surat tersebut," hal ini juga yang dikatakan oleh Ayah kandung Natalia saat ditemui di kediamannya.
Diketahui dari pihak RSUD Syekh Yusuf, tindakan operasi vena seksi itu dilakukan oleh dokter, karena melihat kondisi balita yang harus segera mendapatkan cairan infus karena vena dari balita itu sulit ditemukan.
Namun tak berselang lama usai operasi justru nyawa balita tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit tersebut, akhirnya timbul asumsi dari pihak keluarga dan masyarakat bahwa Natalia adalah korban Malapraktik di RSUD Syekh Yusuf.
Sebelum dilakukan operasi, orang tua dari Natalia juga mengungkapkan, dimana dirinya sempat meminta anaknya untuk dirujuk kerumah sakit lain, karena ia menganggap pelayanan dan penanganan RSUD Syekh Yusuf kurang memuaskan.
"Saya bermohon kepada pihak rumah sakit untuk segera menangani anak saya, akan tetapi perawat itu hanya datang menengok tanpa melakukan tindakan," sambung ayah kandung Natalia.
Ibu kandung dari Natalia didampingi seorang pengacara sebelumnya sempat melaporkan kejadian ini ke Polres Gowa, dan pihak polres pun mengatakan akan dilakukan autopsi terhadap anaknya, agar kejadian dugaan Malapratik tersebut bisa jelas dan tidak terjadi fitnah.
"Malam ini bisa segera dilakukan autopsi, namun saran saya, sebaiknya dirundingkan dulu sama keluarga," ujar Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Bahtiar saat ditemui diruangannya, Rabu (28/8/2024).
Setelah berunding, pihak keluarga dari Natilia sepakat untuk tidak melakukan Autopsi dan lebih memilih memakamkan anaknya.
Sementara itu, Plt Dirut RSUD Syekh Yusuf, dr Ummuh Salamah, pasca kejadian itu mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap atas kinerja dokter.
"Agar kejadian ini tidak terulang kembali, kami akan segera melakukan evaluasi atas kenerja dokter di RSUD Syekh Yusuf ini," singkatnya.
Editor : Revin
Artikel Terkait