Gas LPG 3 Kg Makin Langka, Pj Bupati Minta Pertamina Tambah Pasokan ke Takalar

TAKALAR, iNews.id - Kelangkaan gas elpiji dengan tabung 3 kg ramai dikeluhkan masyarakat di berbagai daerahsasaran di Kabupaten Takalar. Karenanya, pemerintah akan melakukan terobosan dengan menetapkan peraturan baru yang akan dimulai pada 1 Januari 2024.

Nantinya, gas elpiji tabung 3 kg hanya bisa dibeli oleh pembeli terdaftar yang menunjukkan KTP dan KK. Kebijakan tersebut diterapkan dengan tujuan agar subsidi yang diberikan pemerintah terkait gas elpiji bisa tepat sasaran.

Meski aturan baru tersebut belum diberlakukan, namun sekarang tetap saja kelangkaan gas Elpiji dengan tabung 3 Kg tetap langka. Menanggapi kelangkaan tersebut, pemerintah kabupaten Takalar sudah mengambil langkah agar pasokan Gas di Takalar bisa bertambah.

Untuk itu, Penjabat Bupati Takalar Setiawan Aswad meminta pihak Pertamina agar menambah stok gas LPG 3 di Kabupaten Takalar. Hal ini menyikapi banyaknya keluhan masyarakat  yang kesulitan mendapatkan gas LPG untuk digunakan sehari-hari.

"Banyak keluhan masyarakat yang masuk, setelah ditelusuri kita menemukan fakta dilapangan bahwa ternyata kuota gas untuk Takalar itu tetap, hanya saja pemakaiannya di musim kemarau ini cukup tinggi sehingga mengalami keterbatasan. Olehnya itu kita meminta agar kuota LPG ini ditambah ke Pihak Pertamina," papar Setiawan.

Permintaan itu disampaikan Pj Bupati Takalar usai rapat inflasi daerah tingkat Provinsi Sulawesi Selatan bersama Pj Gubernur Sulsel dan Forkopimda Sulsel melalui zoom, Jum'at (6/10/2023).

Setiawan lanjut menjelaskan bahwa saat ini gas LPG 3 Kg banyak digunakan oleh petani sebagai pengganti bahan bakar minyak untuk memompa air ke sawah, selain itu para nelayan juga berapa telah beralih menggunakan gas LPG sebagai pengganti bahan bakar kapal sehingga kuota gas LPG yang awalnya diperuntukkan untuk kebutuhan rumah tangga terbagi.

Pj Bupati Takalar pun meminta warga untuk bersabar dan bijak menggunakan tabung gas LPG sembari menunggu tambahan kuota pasokan gas LPG dari Pertamina.

Editor : Revin