SUNGGUMINASA, iNews.id Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa resmi mengukuhkan 332 wisudawan sarjana dan ahli madya, Kamis (21/8/2025). Wisuda yang digelar di Aula Syech Yusuf Polbangtan Gowa ini menjadi momentum penting lahirnya generasi baru pertanian Indonesia.
Wakil Direktur 1 Dr. drh sartika juwita, mengungkapkan bahwa lulusan tahun ini tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga sudah menembus pasar kerja internasional.
“Prestasi lulusan Polbangtan Gowa telah diakui dunia. Beberapa di antaranya terserap di perusahaan pertanian di Jepang, Taiwan, hingga Australia. Selain itu, ada yang bergabung di program PA PK TNI, Bakomsus Ketahanan Pangan Polri, serta SPPI di Badan Gizi Nasional,” tuturnya.
Menurutnya, keberhasilan alumni tersebut merupakan bukti bahwa kualitas pendidikan di Polbangtan Gowa semakin dipercaya.
Selain prestasi internasional, lulusan Polbangtan Gowa juga aktif dalam program magang industri di perusahaan besar seperti PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Charoen Pokphand Indonesia, hingga CV Agroniaga Industri Bioteknologi. Mereka juga mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta mengembangkan usaha melalui Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Dr. Sartika menyebut, tiga lulusan Program Studi Budidaya Ternak, yakni Umair Halik, Zahra Bunga AlVinie, dan Adela Salasabila M, bahkan langsung diterima bekerja di PT Karya Unggas Celebes setelah menyelesaikan magang.
Sementara itu, Direktur Polbangtan Gowa, Dr Detia Tri Yunandar, menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan meluluskan ratusan generasi muda pertanian. Ia menegaskan lulusan harus siap berkontribusi dalam mendukung swasembada pangan nasional.
“Kami berharap para lulusan bisa menjadi tenaga profesional dan wirausahawan muda yang berintegritas serta berkontribusi nyata bagi pembangunan pertanian, khususnya di kawasan timur Indonesia,” kata Dr. Detia.
Polbangtan Gowa juga terus meningkatkan mutu pendidikan melalui penguatan kurikulum berbasis digitalisasi pertanian, kerja sama dengan dunia usaha dan industri (DUDI), serta pengembangan Teaching Factory (TEFA) sebagai inkubator kewirausahaan
Editor : Abdul Kadir
Artikel Terkait