Di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jenderal Jusuf memulai ziarahnya dengan permintaan tak terduga. "Ke kuburan bapakmu dulu," kata Jusuf pada Sjafrie. Mendiang ayah Sjafrie adalah perwira di Kodam Hasanuddin, yang pernah menjadi bawahan Jusuf saat ia menjabat sebagai Pangdam.
Setelah berdoa di makam ayah Sjafrie, perjalanan dilanjutkan ke makam Letjen TNI Ahmad Yani, lalu ke makam sahabatnya, Suparjo Roestam, dan terakhir ke makam Umar Wirahadikusumah.
Namun, Jusuf belum ingin berhenti. "Tolong ke tempatnya Panggabean," pintanya. Sjafrie ragu. Makam Jenderal Maraden Panggabean berada di sisi lain kompleks yang cukup jauh, dan ia khawatir Jusuf kelelahan. Tapi Jusuf bergeming. "Ya, kita ke sana," tegasnya.
Selama dua jam, Jenderal Jusuf berkeliling, mengunjungi para sahabatnya yang telah lebih dulu berpulang. Meski kondisi fisiknya mulai melemah, ia seolah tak peduli. Atmadji Sumarkidjo, penulis buku biografi Jusuf, menggambarkan ziarah ini sebagai firasat perpisahan, seolah sang Jenderal sudah tahu bahwa hidupnya tak akan lama lagi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait